OBAT KUAT PRIA PIN BB 29DA00C1 CALL 081222264774

Obat Kuat Pria Penambah Stamina Berhubungan Sex,Ereksi Kuat,Tahan Lama,,,,Mengatasi Ejakulasi Dini Dan Lemah Sahwat.

PEMBESAR PENIS ORIGINAL PIN BB 29DA00C1 CALL 081222264774

obat pembesar vimax » pembesar penis » pembesar penis alamai » pembesar penis oil » vacum penis jakarta » Pembesar Penis Alami Vimax Canada Murah

ALAT BANTU SEX PRIA PIN BB 29DA00C1 CALL 081222264774

Alat Seksualitas Pria Yang Paling Besar Ukuranya Berbentuk Seukuran Seluruh Badan Manusia Normal Dan Dengan Di Lengkapi Boneka Vagina Yang Berbahan Karet Silikon Lembut, Lentur, Halus.

ALAT BANTU SEX WANITA PIN BB 29DA00C1 CALL 081222264774

Alat Seksualitas Wanita Yang Paling Besar Ukuranya Berbentuk Seukuran Seluruh Badan Manusia Normal Dan Dengan Di Lengkapi Boneka Vagina Yang Berbahan Karet Silikon Lembut, Lentur, Halus.

Posisi Sex yang Paling Memuaskan Wanita

Posisi Sex yang Paling Memuaskan Wanita

Posisi Sex yang Paling Memuaskan Wanita
Seksualitas – Banyak yang bertanya, sesungguhnya posisi manakah yang paling banyak mendatangkan kepuasan dalam berhubungan seks? Ini merupakan suatu pertanyaan umum, sebenarnya semua posisi bercinta yang di maksud untuk mendatangkan kepuasan seks yang maksimal bagi para pelakunya.

Posisi mana yang paling memuaskan, semua itu tergantung pada Anda yang melakukannya.
Banyak pria yang lebih menyukai pasangannya berada di atas, namun, para wanita kebanyakan lebih suka berada dibawah. Mereka bilang berbaring di ranjang lebih santai dan bebas menatap wajah pria yang dicintai, juga kenimatan pendahuluan. Apalagi tanpa harus banyak usaha ( keluar tenaga ), kepuasan seks bisa tercapai dan berbagai gaya terpuaskan bila ukuran penis seorang pria sanggup membuat berbagai haya hubungan sex, jangan khawatir untuk berukuran kecil karna artikel disini meberikan solusi kepada anda yang berukuran kecil Mr P obat pembesar penis vimax izon sudah terbukti selama 10 tahun sampai sekarang dan banyak di gunakan para pemain bintang porno eropa untuk membesarkan penis.
Untuk para wanita, bila posisinya di bawah, membuat mereka:
Bisa dengan bebas memandang pasangannya. Wanita juga bisa melihat ekspresi wajah pasangan, dan merasa sangat dicintai bila ekspresinya tercapai.
Memberi rasa feminin dan erotis, dengan rambut yang terurai di bantal.
Posisi ini sangat indah secara estetika, sebab wanita tidak perlu merasa malu akan tubuhnya ( karena ketutupan tubuh pasangannya ).
Beberapa wanita mengatakan bahwa posisi di bawah membuat mereka lebih mudah mencapai orgasme kerena merasa lebih nikmat.
Variasi lainnya dalam rangka menemukan kepuasan berhubungan seks. Misalnya pada posisi misionaris ini, wanita bisa menaruh 1 atau 2 bantal di bawah pinggulnya, mencondongkan tulang panggul agar terjadi penetrasi lebih dalam, maka akan terasa suatu kenikmatan yang lain.
Juga bisa dengan kedua kaki direntangkan lebih lebar, melingkari pinggang atau bahu pasangan.
Posisi yang lain merupakan posisi menahan busur, ini adalah posisi spesifik yang sangat mudah dilakukan, posisi ini memiliki ciri gerakan yang khusus, yaitu ; Tumpuan tubuh wanita, kaki kanan diangkat dan kaki kiri lurus, paha dibuka sedikit agar lebar, lelaki melakukan penetrasi diatas.
Bila sang wanita cukup bugar, boleh juga mencoba variasi yang lain. Dengan cara menarik lutut ke arah dada, lalu rentangkan sedemikian rupa sampai sang pria bisa berada di antara mereka. Dengan posisi betis berada di sisi punggung sang pria, paha Anda menahan tubuhnya, dengan posisi ini keuntungannya dapat memberikan Anda keleluasaan untuk mengendalikan permainan, menahan berat tubuh sang pria, orgasme pun akan lebih mudah tercapai.
Tetapi, yang perlu Anda perhatikan adalah, bagaimana pun posisinya, kunci permainannya adalah aliran adrenalin. Artinya, bila Anda merasa denyut nadi bertambah cepat, peluh mulai keluar, dan adrenali mengalir lebih deras, barulah seks akan memuaskan Anda. Bila pasangan menganggap seks hanya rutinitas, posisi apa pun tak akan dapat memuaskan. Jadi pertahankan aliran deras adrenalin itu dengan menyuruh pikiran Anda tenang.
Disamping itu, sebenarnya saat berhubungan seks tidak memaku sebab pada akhirnya akan ditentukan oleh situasi dan kondisi, situasi dan kondisi ini yang tepat akan membangkitkan romantisme yang hangat, hingga membawa Anda sampai ke puncak orgasme.

11 Manfaat Sex Untuk Tubuh Lebih Sehat

11 Manfaat Sex Untuk Tubuh Lebih Sehat

11 Manfaat Sex Untuk Tubuh Lebih Sehat
Salah satu manfaat sex secara nyata memperlihatkan bahwa seseorang memiliki rasa kasih sayang yang ingin diperlihatkan kepada pasangannya. Bersamaan dengan itu pula, kualitas kehidupan bisa menjadi lebih menyehatkan.

manfaat sex-alodokter
Lalu apa saja risiko gangguan kesehatan yang bisa dikurangi berkat hubungan seksual? Berikut ini adalah fakta-fakta yang bisa kita bahas.
  1. Manfaat sex sebagai salah satu olahraga
    Hubungan seksual adalah salah satu bentuk olahraga yang menyenangkan. Berhubungan seksual berarti membakar setidaknya 5 kalori per menit dan membuat Anda menggunakan berbagai otot tubuh. Melakukan hubungan seksual secara teratur dapat memaksimalkan manfaat ini. Penelitian menemukan bahwa denyut jantung manusia saat orgasme setara dengan olahraga ringan, seperti berjalan menaiki tangga. Meski demikian, untuk mencapai kebutuhan rata-rata gerak tubuh per minggu, Anda tetap perlu melakukan olahraga lain, seperti lari atau bersepeda.
  2. Jantung lebih sehat
    Rangsangan seksual dan orgasme membuat denyut jantung meningkat. Pengidap penyakit jantung juga bisa mendapatkan manfaat ini selama mereka masih dapat menjalani aktivitas sehari-hari dengan normal, misalnya menaiki dua anak tangga tanpa menimbulkan nyeri dada. Ditemukan bahwa berhubungan seksual setidaknya dua kali sepekan dapat mengurangi risiko serangan jantung mematikan hingga 50 persen, dibandingkan dengan mereka yang berhubungan seksual kurang dari sekali sebulan.
  3. Menjaga tekanan darah tetap normal
    Penelitian terhadap beberapa pasangan yang berpegangan tangan selama 10 menit diikuti berpelukan selama 20 detik bisa mendapatkan keuntungan menurunkan tekanan darah.
  4. Meredakan stres
    Hasil penelitian mengungkapkan bahwa orang yang tidak melakukan hubungan seksual paling berisiko mengalami stres dibandingkan kelompok yang melakukan aktifitas seksual dengan atau tanpa penetrasi. Intimasi atau orgasme yang tanpa melibatkan penetrasi sekalipun dapat membantu orang untuk merasa rileks, serupa dengan meditasi. Rangsangan seksual melepaskan bahan kimia pada otak dan hormon yang membuat Anda merasa lebih nyaman. Selain itu, intimasi dapat meningkatkan rasa percaya diri yang membentuk hidup lebih sehat dan bahagia.
  5. Meningkatkan kekebalan tubuh
    Sistem kekebalan tubuh dengan seberapa seringnya Anda melakukan hubungan seksual memiliki keterkaitan secara medis. Tingkat imunoglobulin A (IgA) pada orang yang melakukan hubungan seksual sekali atau dua kali dalam sepekan adalah 30 persen lebih tinggi daripada yang tidak melakukannya lebih rutin. Antibodi ini berperan menjaga tubuh dari penyakit. Namun orang yang berhubungan seksual lebih dari dua kali dalam seminggu justru memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih rendah daripada umumnya. Meski demikian, demi menjaga sistem imun tetap prima, disarankan untuk tetap melakukan kebiasaan sehat, seperti istirahat cukup, mengonsumsi makanan sehat, mendapatkan vaksinasi, atau menggunakan kondom saat berhubungan seksual.
  6. Merasa lebih sehat
    Orang yang sedang jatuh cinta atau memiliki kehidupan pernikahan yang baik lebih sering menjawab ’sangat baik’ atau ’luar biasa’ dengan jujur ketika ditanya, “Apa kabar?” Dari pernikahan dan hubungan personal yang baik, orang merasa lebih sehat karena merasa mendapat dukungan sosial dan emosional.
  7. Mengurangi risiko penyakit
    Jika dipadukan dengan gaya hidup sehat, manfaat sex dapat digunakan sebagai senjata dalam mengurangi risiko penyakit tertentu, seperti berikut:
    Mengurangi risiko sakit maag dan angina. Orang yang merasa didukung dan dicintai oleh pasangan lebih tidak berisiko mengalami angina dan maag, demikian penelitian mengungkap.
    Mengurangi risiko kanker prostat. Penelitian membuktikan bahwa pria yang melakukan ejakulasi secara teratur lebih tidak berisiko mengalami kanker prostat.
    Mengencangkan otot panggul bawah pada wanita sehingga memaksimalkan hubungan seksual serta mengurangi risiko gangguan pengeluaran buang air kecil di kemudian hari.
  8. Meningkatkan gairah seks
    Melakukan hubungan seksual secara teratur dapat meningkatkan libido. Pada wanita, berhubungan seksual dapat meningkatkan aliran darah, elastisitas, dan cairan pelumas pada vagina. Semua hal ini dapat membuat hubungan seksual makin berkualitas.
  9. Mengurangi rasa sakit
    Orgasme melepaskan hormon yang berperan dalam meredakan rasa nyeri. Stimulasi vagina saja bahkan dapat menghentikan nyeri kronis pada punggung dan kaki, kram datang bulan, dan sakit kepala pada beberapa kasus.
  10. Meningkatkan kualitas tidur
    Setelah orgasme, tubuh melepaskan hormon prolaktin yang berperan mendatangkan rasa rileks dan mengantuk. Itulah alasan seseorang lebih mudah mengantuk dan tidur setelah melakukan hubungan seksual. Cukup istirahat adalah sumber kesehatan tubuh secara keseluruhan, seperti berperan dalam menjaga berat badan dan tekanan darah tetap normal.
  11. Meningkatkan intimasi dan kualitas hubungan
    Berhubungan seksual dapat meningkatkan kadar hormon oksitosin yang membantu manusia untuk meningkatkan rasa saling percaya dan kedekatan satu sama lain. Kadar oksitosin ini akan makin meningkat seiring tingginya frekuensi sentuhan. Kepuasan seksual juga kerap dihubungkan dengan kestabilan hubungan.
Bagi masing-masing pihak, hubungan seksual yang sehat dan dilakukan secara teratur selain bermanfaat terhadap kesehatan fisik, juga bermanfaat bagi kesehatan psikologis, yaitu dapat mengurangi risiko penyakit kejiwaan, depresi, hingga bunuh diri.
obat pembesar penis memberikan solusi untuk hubungan sex yang kurang memuaskan, Obat pembesar penis memperbesar ukuran penis hingga maksimal menambah ukuran penis 4-8 cm hasil permanen.

Kisah seks dengan mbak juminten pembantuku

Kisah seks dengan mbak juminten pembantuku
Namaku Agus, 28 tahun, kisah ini terjadi 3 tahun lalu ketika aku mengawali karir baru sebagai auditor di PTPN IV di kawasan perkebunan Teh di Jawa Barat.
Aku tinggal seorang diri di rumah dinas mungil serta asri semi permanen di kurang lebih kebun. Untuk keperluan bersih2 rumah serta mencuci pakaian aku mempekerjakan seorang pesuruh harian, mbak Juminten.
Wanita ini berusia 44 tahun, hitam manis, tinggi skitar 160 serta tubuhnya sedikit gempal. Mbak Juminten orisinil Solo, dirinya menikah serta ikut suami yg bekerja di perkebunan ini. 5 tahun yg lalu suaminya wafat serta meninggalkan seorang balita perempuan berusia 5 tahun. Mbak Juminten mengontrak rumah kecil di desa kurang lebih perkebunan bersama bunda mertuanya yg sdh tua.
 vidio sex
5 bulan mbak Juminten melayani keperluanku dgn baik, meski agak pendiam serta terbukti kami jarang berjumpa kecuali di akhir pekan. Gaji yg aku berbagi sebetulnya diatas pasaran, ttp mungkin sebab besarnya kebutuhan beliau sesekali meminjam uang dariku. Akhir-akhir mbak Juminten meminjam uang lebih besar dari biasanya, seusai aku tanya dgn detail akhirnya dirinya mengakui telah terjebak rentenir dampak kebiasanya membeli togel serta arisan.
Tidak mengerankan, hanya berbagai bulan berlalu mbak Juminten telah meminjam uangku lebih dari 2 jt, serta pada usahanya meminjam terbaru aku menolaknya dengan halus.
Pagi itu dirinya sangat bimbang serta panik, dengan meneteskan air mata beliau mencoba terus memohon utk memberinya pinjaman kurang lebih 1,5 jt utk menutupi tuntutan hutang dari bandar judi togel di desa.
Aku kembali menolak dengan tegas, serta mbak juminten terus terisak.
Aku memperhatikan wanita paruh baya ini dgn seksama, wajahnya semacam kbanyakan wanita jawa pada umumnya,tdk cantik tp aku akui tetap terkesan lebih muda dari umurnya. Serta sebetulnya selama ini juga aku sesekali melirik tubuh bawahnya yg msh kencang serta bahenol meski pikiran kotorku tdk melangkah lebih jauh.
Semalam, aku serta berbagai temanku pernah iseng nonton film blue sambil makan sate kambing dari warung makan Pak Kirun di ujung desa serta minum berbagai botol anker bir.
Pagi itu terasa akumulasinya. Kesadaranku belum begitu pulih.
Aku mencoba menepis pikiran itu, bagaimanapun itu bukan diriku yang sebenarnya. Mbak Juminten juga jauh dari jenis wanita yg aku inginkan. Terlebih aku takut dengan dampak yg dapat saja terjadi. Bagaimana kalau dikemudian hari kenekatanku bakal berbalik menjadi bencana utk diriku serta karir.
Pikiranku tetap silih berganti antara pertimbangan kotor serta waras. Mbak Juminten tetap duduk bersimpuh di depanku sambil melelehkan air mata. Ruangan menjadi sunyi. Well, aku tidak mungkin tega menolak permohonanya, tapi setidaknya dirinya wajib belajar utk berfikir panjang.
“Jangan duduk di lantai mbak, dikursi aja, saya maka gak enak” aku mengawali bicara.
“Nggih Den..”
Dia bangkit untuk berdiri,bagian bawah pada daster lusuh itu sedikit tersingkap ketika dirinya berdiri, ada tahap yg tidak sengaja menyangkut pada tonjolan kepala peniti pada kancing terbawahnya,sebagian pahanya yang besar serta lututnya terkuak
dihadapanku berbagai detik. Buru2 dirinya menariknya kebawah begitu tersadar. Pikiranku kembali kacau.
“Hmm…bingung saya mbak..”Jawabku, kepalaku tetap terasa pusing hasil minum2 semalam, aku menekan segi kiri kepalaku.
“Kenapa den, pusing?” Tanya mbak Juminten.
“Iyah, semalem begadang sm temen2..” Jawabku.
“Mbak ambilin aer putih sebentar..”Serunya sambil segera berlalu ke dapur.
Sekelebat aku tetap pernah melihatnya melangkah pelan, setan makin kuat mempermainkan pikiranku. Bongkahan pantat itu bergoyang2 dibalik daster, mungkin pakaian dalamnya sdh sempit, serta bayangan mengenai pahanya yg td pernah terkesan itu makin menggangguku.
“Makasih mbak” ujarku ketika menerima segelas air putih serta meminumnya perlahan.
Mbak Juminten tetap berdiri di depanku, menungguku berakhir minum. Aku menyumpahinya dalam hati, melihat tubuhnya lebih dekat semacam itu pikiranku makin terpuruk.
“Duduk aja mbak, santai aja, kami bicarain dengan tenang ” ujarku.
“Iya den..” Jawabnya pelan.
“Gak tidak sedikit mbak mo minjem segitu?, terus terang saya keberatan, kayaknya yg kemaren2 telah cukup..” Ujarku mengawali kembali pembicaraan.
“Sebenernya utangnya sejuta tuju ratus den, tapi mbak nambain pake simpenan dirumah, tolong banget den, mbak sebenernya malu banget tp kepaksa..”Jawabnya dengan suara lirih.
“Waduh..”Jawabku terputus.
Aku kembali terdiam, kepalaku tetap terasa pusing. Aku menatap pemandangan luar dari jendela. Sebetulnya tidak maka soal utk soal jumlah uangnya, cuma segi gelapku tetap mencoba meyakinkanku utk mengambil kesempatan.
Mbak Juminten menatap ke lantai, pikiranya tetap kalut. Dirinya menanti jawabanku dengan putus asa. Aku akhirnya menyerah, biarlah, ini utk terbaru aku membantunya, serta berharap dirinya segera pulang supaya sesuatu yg terburuk tidak terjadi pagi ini.
“Okay mbak, sebetulnya ini berat buat saya..” Ujarku.
“Mbak rela ngelakuin apa aja den supaya den percaya mbak mau balikin uangnya..”Sergahnya.
“Apa aja..” Waduh, kata2 itu sangat menggelitik benakku. Perempuan bodoh, seruku dalam hati.
“Ngelakuin apa aja maksudnya apa nih mbak..”Tanyaku sambil tersenyum.
“Apa aja yg den agus minta mbak kerjain ..”Jawabnya lugu.
“Selain urusan rumah terbukti apa lagi yg dapat mbak kasih ke saya?” Kalimatku mulai menjebak.
“Hehe..apa aja den..” Jawabnya sambil tersipu.
“Mbak..mbak..hati2 klo ngomong..”Aku menghela nafas menahan gejolak batin.
“Maksudnya apa den..”Tanyanya heran.
“Saya ini laki2 mbak, kelak kalo saya minta macem2 gimana..”Lanjutku mulai berani.
“Mbak gak paham den..” Wajahnya tetap bingung.
“Yaa gak usah bingung, katanya mau ngelakuin apa aja..”Godaku.
“Yaa sebut aja den, kelak mbak usahain kalo terbukti agak berat dikerjain..”Jawabnya.
“Walah..mbak..mbak..yaa telah saya ambil uangnya sebentar, tapi janji yah dikembaliin secepatnya”aku berusaha menyudahi perbincangan ini.
“Makasih den..makasih banget..”Jawabnya lega.
“Tapi emangnya den Agus tadi mau ngomong apa,mungkin mbak dapat bantu?”Lanjutnya.
Aku yg tengah berjalan menuju kamar terhenti, hari ini pikiranku telah tidak terkontrol lagi, kalimat itu semacam bakal meledak keluar dari mulutku.
Aku membalikan badan, menatapnya dengan seringai aneh.
“Mbak yakin mau nurutin apa aja kemauan saya?”Sergahku.
“Iya den, ngomong aja..”Jawabnya.
Dasar perempuan bego ujarku dalam hati.
” Saya kepengen mbak masuk ke kamar saya..”Kalimat selanjutnya semacam tercekat ditenggorokan.
“Terus Den?” Tanyanya penasaran.
” Mbak temenin saya tidur..”Ucapanku serasa melayang diudara, jantungku berdegup kencang.
Wajahnya sontak kaget serta bingung. Aku tau dirinya tentu bakal bereaksi semacam itu, tapi salahnya sendiri. Aku telah berusaha keras utk menahan diriku utk tidak berniat aneh pada dirinya tapi kesadaranku belum penuh utk melawan kegilaan ini.
“Maksudnya..maksudnya apa den..mbak kok maka takut..”Wajahnya mulai memucat.
“Iya temenin saya di ranjang, saya lagi kepengen gituan dengan perempuan sekarang..”Jawabku, aku tau mukaku memerah.
Obat Pembesar Penis
“Mmm…tapi..tapi itu kan gak mungkin den..”Ujarnya dengan suara pelan.
“Mungkin aja kalo itu syaratnya mbak mau pinjem uang..”Jawabku .
Ruangan kembali sunyi, mbak Juminten tertunduk, menggenggam kedua tanganya dengan gelisah. Ada rasa sesal telah mengucapkan kalimat tadi, tapi telah terlanjur. Aku telah tidak mungkin menariknya, kini biar segi gelapku yg bertindak.
“Gimana mbak?” Tanyaku sambil kembali duduk dikursiku.
“Tapi itu gak mungkin Den..gak mungkin..mbak bukan perempuan kaya gitu..” Jawabnya, suaranya kembali lirih.
“Hhhh…” Aku menghela nafas berat.
Mbak Juminten wajahnya kembali muram, matanya menatap ke luar pintu, kosong, sperti berpikir keras.
“Mbak gak nyangka kok aden dapat2nya minta yang kaya gitu..mbak ini sdh tua..gak pantes ..”
Aku diam berbagai saat. Ada rasa amarah tanpa argumen bermain dipikiranku.
“Itulah laki2 mbak..” Hanya itu kalimat yg dapat meluncur dari mulutku.
Dia mungkin rugi telah mengucap kata2 yg tadi memancing kenekatanku. Tapi situasinya telah terjepit, wanita lain mungkin bakal menghardiku serta segera berangkat menjauh, sementara mbak Juminten tidak punya opsi lain.
“Sekarang terserah mbak, saya tetep kasih uang yg mbak minta, kalo mbak mau menuhin kemauan saya okay, gak juga silahkan..”Jawabku pelan sambil melangkah ke kamar.
Aku kembali ke ruang tamu dengan sejumlah uang ditangan. Aku meletakanya pelan di atas meja kecil di depannya. Wajahnya tetap terkesan tegang, dirinya hanya melirik sebentar ke arah meja kemudian kembali tenggelam dalam pikiranya.
Kami kembali sama2 membisu. Sesekali aku menatapnya, dirinya menyadari tengah diperhatikan olehku.
“Den…apa aden yakin …?” Tiba2 dirinya berucap.
“Sebetulnya saya gak tega mbak, tapi entahlah..itu yg ada dalam otak saya sekarang..terserah mbak de..”Jawabku dengan tenang.
Matanya berkaca2 menatap langit2 ruangan, perasaanya tentu tertekan. Dirinya kembali terdiam.
“Hmmmm…baiklah Den..mbak gak tau lagi mo ngomong apa, alias wajib kaya mana sekarang..kalo itu maunya aden..terserahlah..jujur aja mbak teh takut banget..mbak bukan prempuan gitu den..mbak terbukti janda..tapi bukan..”
“Sudahlah mbak, klo terbukti bersedia, skarang saya tunggu di kamar, kalo keberatan, silahkan ambil uangnya serta segera pulang..”Ujarku tegas, kemudian aku bangkit berdiri serta melangkah ke kamar.
Aku menggeletakkan tubuhku di kasur, trus terang aku pun dilanda ketakutan.Aku tengah dilanda gairah, tapi was2 dengan kemungkinan kurang baik yg dapat saja terjadi.
Butuh berbagai menit menunggu, pintu kamarku yg terbukti tidak terkunci perlahan2 bergerak terbuka. Mbak Juminten melangkah masuk sambil tertunduk, terkesan sangat kikuk.
Dia berdiri menatapku di samping ranjang, tatapanya penuh arti. Well, kalo saja aku tidak terlanjur berpikiran mesum mungkin aku segera berlari keluar kamar, aku merasakan takut yg sama semacam yg dirasa mbak Juminten.
Obat Pembesar Penis
Tapi aku berusaha tenang, aku bangkit serta duduk di pinggir kasur.
“Mbak yakin mau ngelakuin ini”?tanyaku.
“Hhh..sekarang smuanya terserah aden aja..”Jawabnya pasrah.
Aku menatapnya lekat2, pandanganku menelusuri seluruh tubuhnya, semacam ingin menelannya hidup2.
Tangan kananku meraih jemari kiri tanganya. Aku memegangnya pelan, jemari itu terasa dingin serta gemetar.
Memang telah wajib kejadianya semacam ini, apa lagi yg aku tunggu ujarku dalam hati. Makin cepat makin baik, setan itu membisiki bertubi2.
Aku luar biasa tangan itu supaya tubuhnya mendekat. Niatku sebelumnya ingin memeluknya terlebih dahulu, tapi nafsuku telah tidak tertahankan. Aku segera meneruskan dorongan tubuhnya yg limbung terhempas ke atas kasur.
Begitu dirinya terhenyak di sampingku, aku langsung menerkamnya, menghimpitnya dibawah tubuhku serta ciumanku langsung mendarat dibibirnya.
Aku tidak memberikanya waktu utk berpikir, aku melumat2 bibirnya, menciumi dengan kasar lehernya serta trus bergerak menjelajahi tahap dadanya.
Nafasnya tersengal, wajah itu tetap terkaget2 dengan apa yg sedang aku lakukan. Jemariku segera beraksi, aku menjamah bongkahan pahanya dibawahku, daster itu telah tersingkap ke atas.
Aku semacam kesetanan menciumi pahanya yg besar, mengecup berkali2 selangkanganya serta jemari tanganku yg lain langsung meremas buah dadanya. Gerakanku cepat terburu nafsu.
Sebentar saja seluruh tubuhnya telah ku jamah. Aku tetap menciuminya membabi buta. Tidak lama kemudian aku bergerak cepat membuka lepas pakaianya.
“Den..jangan den..sudaah..” Serunya ketika aku kembali menciuminya,hanya hanya bra serta celana dalamnya yg tersisa menutupi tubuhnya. Seraya kedua tanganya berusaha mendorong tubuhku.
Aku tidak memperdulikan perlawananya. Aku menduduki perutnya sambil kedua tanganku bergerak melepas bajuku.
Nafasku memburu, yg keluar dari mulutku hanyalah desahan penuh nafsu angkara murka. Wanita ini makin ketakutan melihatku.
Kemudian aku bangkit berdiri di atasnya. Kedua tanganku bergerak cepat melepas celana singkat serta celana dalamku. Mbak Juminten menangis.
Aku tidak perduli lagi, kejantananku telah berdiri mengacung di atasnya, mbak Juminten makin panik melihatku. Jemariku bergerak2 mengocok2 cepat batang penisku Obat Pembesar Penis maka terus keras berdiri, matanya terpejam basah.
“Den..sudahlah den…jangan..sudahlah..mbak gak maka pinjem uang..sudaaah..”Jeritnya ketika aku kembali menduduki perutnya. Dirinya berusaha meronta tapi kedua tanganku dengan kuat menahan tanganya pada kedua segi bantal.
“Sudah terlambat mbak” Suaraku bergetar menghardiknya.
Aku memaksa kedua paha sekel itu terbuka, dirinya tetap berusaha menutupnya rapat. Kami bergumul berbagai saat, begitu ada lubang aku segera menekan kuat selangkanganku di dalam jepitan pinggul mbak Juminten.
Dengan gerakan kasar aku luar biasa ke samping paha kirinya. Tanganku langsung bergerak menuntun penisku Obat Pembesar Penis ke arah vaginanya.
Aku pernah salah memposisikanya, dorongan penisku menggesek keluar di atas permukaan kemaluanya. Pada percobaan kedua kepala penis itu langsung menusuk masuk.
Mbak Juminten menjerit terperikan oleh rasa sakit..Wajahnya meringis,matanya menyipit menahan perih diselangkanganya. Dirinya sangat terkejut ketika benda itu menerobos masuk.
“Ahhh…shhh…oohhh..” Desahku,terasa nikmat menjalar melewati kejantananku hingga naik ke otak, aku semacam terbakar. Melihat kemaluan mbak Juminten yg berbulu lebat membuatku makin bernafsu. Tubuh kami tetap terdiam kaku berbagai saat.
Aku sedikit luar biasa penisku Obat Pembesar Penis serta menusuknya kembali di dalam, mbak Juminten kembali tersedak,urat lehernya menegang, matanya menatap ke arah selangkangan, lelehan air mata itu tetap mengalir dipipinya.
Aku kembali mengulanginya, hari ini aku mendorongnya lebih keras. Mbak Juminten makin menjadi tangisnya.
“Ouhh..huuhuu..huhuu..deen..sudah denn…sudaaah..” Rintihnya sambil memegang bahuku keras.
….Selanjutnya aku lupa diri, aku meliuk2 menyodok selangkanganya. Penuh tenaga, makin lama makin cepat gerakanku. Bunyi derit ranjang kayu itu meningkatkan seru suasana.
Wanita ini mempunyai tubuh yg lumayan menawan. Meski telah berusia tapi kulitnya tetap kencang, bokongnya tebal serta bahenol. Pahanya yg besar itu mulus meski tidak putih, melingkari pinggulku.
Aku beringas menghempas2 tubuhnya di bawahku. Mbak Juminten telah berhenti menangis, matanya terpejam, hanya terdengar suara nafasnya yg terputus2, buah dadanya bergoyang2 mengikuti gerakanku. Wanita ini telah pasrah dengan apa yg tengah terjadi.
Bahkan ketika aku mengubah posisi, membawa kedua pahanya ke atas, menahanya tergantung di udara dengan kedua lenganku,kembali penisku terbenam,mbak Juminten hanya diam. Hujamanku makin leluasa serta dalam menjajah vaginanya yg terkuak lebar.
“.. Plok..plok..plok..” Suara gesekan selangkangan itu terdengar jelas ditelingaku.
Kemaluan mbak Juminten yg basah makin menghangatkan batang penisku di dalam. Sesaat lagi aku telah tidak kuat menahan desakan, aku semacam kesetanan menggenjotnya. Mbak Juminten semacam mengerti apa yg bakal segera terjadi.
“Den..tolong.. jgn keluarin di dalem den..tolongg…” Serunya memohon dengan suara gemetar.
Aku tidak menjawab, aku tengah fokus ingin menuntaskan aksiku. Sedikit lagi bakal hingga.
Mbak Juminten memekik menyebut namaku saat tusukanku tiba2 berhenti, tubuhku tengah meregang.
“Deenn..cabut deen…” Serunya panik sambil menekan perutku ke belakang.
Aliran sperma itu bergerak naik mendekati pangkal penisku Obat Pembesar Penis, jemariku telah kuat mencengkram sprei. Beruntung aku tetap pernah luar biasa batang penisku keluar serta cocok sedetik kemudian semprotan pertamanya melompat keluar.
“Ahhhhh…sshhhhhh…mbaaak…aduuhhhh…..” Jeritku panik.
Belasan kali cairan hangat itu menghantam sebagian perut mbak Juminten. Aku terpapar kenikmatan luar biasa, mataku terpejam berbagai saat hingga akhirnya semuanya usai.
Mbak Juminten melihat proses akhir tadi dengan seksama, dirinya memperhatikan wajahku yg meregang, matanya was2 melihat penisku memuntahkan cairan kental itu membaluri perutnya.
“Sudah den..sudah puas ?” Ujarnya berbagai saat ketika aku tetap tersengal diam di atasnya, air mata itu kembali mengalir dari pinggir pipinya.Kalimat itu serasa menamparku.
Rasa penyesalan perlahan2 merayap . My gosh, aku baru saja menodai perempuan ini. Bagaimana mungkin hingga aku dapat sebejat itu.
“Maafin saya mbak..saya bener2 khilaf..” Jawabku bingung.
Aku beringsut mundur, memungut seluruh pakaianku, melangkah ke kamar serta meninggalkanya terbaring di ranjang.
Aku melepas kekalutan pikiranku dengan menghisap sebatang rokok di ruang tamu. Mudah2an mbak Juminten tidak memperkarakanku, menganggapnya berakhir hanya di sini. Aku menepuk2 keningku menyesali kebodohanku.
Mbak Juminten keluar kamar berbagai menit kemudian. Matanya sembab, dirinya duduk di kursi di sampingku, tanpa bicara. Suasana hening, aku tidak berani menatapnya alias mengawali pembicaraan.
“Ini uangnya saya ambil den, kelak diusahain dikembaliin kok..” Ujarnya pelan, suaranya berat,hidungnya semacam tersumbat cairan.
“Iya mbak, gak usah dipikirin soal kembalianya..dan..maaf soal yg tadi..”Jawabku tanpa menoleh kepadanya.
“Gak papa den..gak papa..”Jawabnya, tangisnya kembali pecah sedetik kemudian, bahunya terguncang2, aku hanya dapat terdiam.
“Sekali lagi maaf mbak..”
Dia mengangguk pelan sambil menunduk,tetes2 air mata itu tetap berjatuhan dipangkuanya. Aku meraih uang itu, melipatnya,kemudian memasukanya ke dalam kantung dasternya.
Jemariku menyentuh pangkal tangannya, menepuknya pelan kemudian tanpa bicara aku melangkah masuk ke kamar sambil menutup pintu. Aku tidak mampu lagi melihat wanita itu menangis. Aku terbaring,penat terasa, pinggangku nyeri.
Aku melihat Jam di dinding, pukul 2 siang, aku mungkin telah tertidur lebih dari 2 jam. Perutku sangat lapar, aku melangkah keluar kamar. Mbak Juminten mungkin telah lama pulang. Aku kembali didera pikiran buruk. Dendamkah dirinya padaku, dapat saja tiba2 orang sekampung timbul mendatangiku dengan tuduhan cabul atas laporan darinya. Hhhh..sudah terjadi, yg kelak urusan nanti.
Aku berangkat kerja agak terlambat keesokan harinya, aku sengaja menantikan mbak Juminten datang, memastikan bahwa kekawatiranku tidak terjadi. Jam 8 mbak Juminten tiba, perasaanku tidak karuan ketika dirinya membuka pintu depan.
“Loh belum kerja den?” Tanyanya, wajah itu terkesan datar, malah ada senyuman kecil menghias bibirnya.
“Ini dah mau jalan mbak, sengaja nunggu mbak dateng..”Jawabku berusaha tenang.
“Hehe..kenapa, takut saya gak bakal dateng lagi ya?” Tertawanya membuatku lega.
“Iya mbak..takut aja, …mm..”
“Mm.. Apa den..?” Lanjutnya sambil tetap berdiri di depanku.
“Maaf yg kmaren mbak…”Jawabku.
“…..ya ndak papa den…mmm..yo wis..lupain aja..” Serunya, dirinya melangkah ke dapur tanpa menantikan reaksiku selanjutnya.
Yah sudahlah, yg jelas tidak bakal ada masalah, dirinya telah menerima perlakuanku kemarin. Aku segera berlalu menuju kantor.
Hari2 selanjutnya berjalan normal, kami hanya berjumpa di akhir pekan, tidak ada bahasan lagi soal momen itu. Mbak Juminten tetap melakukan pekerjaanya dengan baik. Kami hanya sesekali mengobrol basa basi.
Satu bulan berlalu, aku mulai melupakan momen itu. Kerjaanku makin tidak sedikit mendekati akhir tahun. Aku juga makin tidak jarang menghabiskan waktu di luar bersama teman2 di akhir pekan.
Hingga pada sebuahpagi di hari sabtu aku tersadar serta terjebak dalam lamunan mengenai mbak Juminten. Malam itu aku mimpi erotis, dengan mbak Juminten, cairan sperma itu sebagian telah mengering memenuhi celana dalamku.
Dalam mimpi itu aku menggauli mbak Juminten dari belakang, bongkahan pantat itu terpapar jelas dalam penglihatanku. Damn it, kenapa faktor ini kembali menggangguku.
Jam 9 pagi, wanita itu telah datang semacam biasanya. Aku baru saja berakhir mandi serta tengah bersiap utk sarapan.
” Dah sarapan mbak? Ayo ini saya tadi beli dua bungkus nasi uduknya, satu utk mbak..” ujarku sambil tersenyum ramah.
“Makasih den..nanti aja, mbak mau beres2 cucian pakaian dulu..” Jawabnya.
“Santai aja dulu..temenin saya sarapan dulu..” Ntah kenapa pagi itu aku agresif.
“Nggih den, sebentar ambil piring serta sendok dulu..” Jawabnya seraya melangkah ke dapur.
Aku melihat tubuhnya dari belakang, rok merah sepanjang bawah betis itu lumayan jelas mencetak lekukan pinggul, pantat serta pahanya. My gosh, darahku berdesir, mimpi semalam membikin hayalanku makin parah.
Otaku segera bereaksi, mencari jalan pintas, berandai2 seandainya hari ini aku kembali dapat memperdayainya. Aku segera menepis pikiran kurang baik itu.
Mbak Juminten telah kembali, duduk bersebrangan di depanku serta telah bersiap utk makan.
“Gimana berita orang rumah mbak, sehat semua?” Tanyaku basa basi.
“Sehat den…” Jawabnya santai.
“Anaknya kapan mulai sekolah mbak, taun depan?”
“Iya den, rencana taun depan..mdh2an rejekinya lancar..”
“Yaa selama saya di sini tetep aja kerja di sini mbak..klo mbak mau tambahan, mungkin coba mulai masak katering utk anak2 sini, kemaren ada dialog kami di sini soal itu. Pada bosen katanya makan masakan luar, lebih boros juga…” Lanjutku.
“Wahh keren tu den..tapi butuh modal, bunda mertua saya pinter masak..”Jawabnya semangat.
“Gampang soal modal, kelak saya pinjemin..klo mau mulai depan mbak..nanti saya tawarin temen2 saya..”
“Gak enak klo dipinjemin melulu, kasian den Agus..” Jawabnya.
“Yaa klo utk bisnis kenapa gak mbak, sama2 bantu..saya jg kelak minta harga diskon dong..hehe..” Jawabku.
“Hehe..untuk den Agus gratis aja..lha uangnya kan dari aden jg..”
“Yaa gak boleh gitu mbak, bisnis tetep bisnis..”Jawabku.
“Duh saya makin tidak sedikit utang budi dong den..”Lanjutnya.
“Jgn berpikir gitu..saling bantu wajar aja mbak..”
“Yo wis, kelak tidak bilangin sama bunda mertua, dirinya tentu seneng..”
“Iya mdh2an jalan mbak..semangat yg penting..”Jawabku.
Obrolan pagi itu terasa menyenangkan, spertinya dirinya benar2 melupakan kejahatanku waktu itu. Aku merasa lega, meski dalam hati aku mengharapkan kehangatanya lagi. Tentu kelak ada jalannya, sabar aja, setan itu kembali membisiki.
Minggu pagi, keesokan harinya, mbak Juminten datang membawa anak perempuanya ke rumah.
“Maaf yaa den, si Rini saya bawa, mbahnya td pagi dijemput ipar saya ke Solo, mau ada agenda kawinan sodaranya.”
“Yaa gak papa mbak, biar dirinya dapat maen di sini, hei pa berita cantik..” Seruku sambil tersenyum ramah terhadap anaknya.
Bocah itu tersipu serta bersembunyi dibalik kaki ibunya.
“Saya mau jalan dulu ya mbak, ada agenda kawinan anak kantor..siang baru pulang..”
“Nggih den….monggo..” Jawabnya.
Aku segera berlalu, mbak Juminten terkesan manis pagi ini, rambutnya terurai ikal menjuntai ke bahu. Paduan kaos biru serta celana jeans ketatnya itu membuatnya terkesan lebih muda. Well..well..well..kapan kami dapat dapat berdua di kamar lagi mbak, ucapku dalam hati.
Hujan turun dengan lebatnya sesampainya aku kembali di rumah. Sebagian kemeja serta celanaku telah basah kuyup.
“Waah keujanan den..ini dipake handuknya dulu, kelak mbak bikinin aer panas..”Serunya ketika membuka pintu.
“Makasih mbak..” Aku langsung berlalu ke kamar, mengelap kepala serta tubuhku dengan handuk serta mengganti pakaian.
“Rini kemana mbak, kok sepi..” Ujarku ketika duduk diruang tamu.
” Barusan tidur di kamar belakang den..sudah kenyang tidur dia..wah..kenceng ya anginya..”Jawabnnya.
“Iya mbak, telah lama jg gak ujan..”
“Ini mbak bikinin teh anget pake jahe den..diminum..” Lanjutnya.
” mantep nih..makasih mbak..”Jawabku sambil menerima cangkir dari tanganya.
Teh itu tidak terlalu lama mengepul, udara dingin perkebunan ini membuatnya segera tidak begitu panas lagi. Udara diluar gelap seperi senja. Angin menerpa atap seng,menimbulkan suara berisik.
“Masih sibuk mbak, santai aja dulu duduk2 di sini..”Ujarku melihatnya mondar mandir.
“Iya den, sebentar mau mindahin air panas ke termos..”Jawabnya.
Tak lama dirinya menghampiriku dengan membawa sepiring biskuit serta teh utk dirinya. Kami belum mengawali obrolan. Aku tetap sibuk membalas sms teman2ku.
“Mbak gimana kabarnya, urusan yg dulu itu telah selesai..” Ujarku mengawali pembicaraan.
Dia sedikit terusik dengan pertanyaanku.
“Sudah den..mbak telah kapok gak mau lagi maen gituan..gak ada gunanya..”Jawabnya.
“Hehe..iya mbak, ngapain jg..dikerjain bandar aja kalo togel sih..”Jawabku tersenyum.
“Uangnya kelak pelan2 mbak angsur yaa den..maaf..”Lanjutnya.
“Gak papa mbak, santai aja, kelak klo kateringnya lancar mbak dapat dapet tambahan..tenang aja..” Jawabku.
“Makasih den..”
Kami kembali terdiam. Tiba2 aku tergelitik utk bertanya mengenai momen dulu itu. Sedikit ragu apabila itu membuatnya tidak enjoy tapi kalimat itu mengalir tanpa dapat kutahan.
“Mbak..maaf boleh saya nanya..”
“Boleh den..mo nanya apa..”Jawabnya.
“Yg kemaren itu..mbak gak marah dengan saya ?” Lanjutku.
Dia terdiam berbagai saat,aura wajahnya berubah.
“Mmm..mbak ikhlas kok den..salah mbak juga..sudahlah gak papa..”jawabnya pelan sambil mengalihkan pandangan ke arah jendela.
“Boleh nanya lagi mbak..” Lanjutku.
“Monggo den..”
“Apa yg mbak rasa waktu itu,..mm..waktu di kamar..” kalimatku makin menjebak.
“….mmmm…gimana ya..gak tau den..”Jawabnya, wajahnya terkesan canggung.
” Sakit..atau jijik mbak..”
“Jijik kenapa..sakit sih iya..” Jawabnya pelan.
“..aden kok dapat begitu waktu itu..mbak ini jauh lebih tua..kok dapat..” Lanjutnya.
” ..nafsu laki2 mbak..liar..kadang gak dapat kontrol..”Jawabku.
“Soal tua sih gak maka soal..jujur aja, mbak tetap luar biasa kok..”Lanjutku makin berani.
“Menarik apanya..aden tetap muda..cari pacar yang muda, cantik..gak susah..”Jawabnya.
“…well..saya tetap belum berminat utk pacaran lagi mbak..”
” Apa yg aden pikir semenjak kejadian itu soal mbak..”Tanyanya kembali.
” Maksudnya..?”
“Yaa apa aden pikir mbak ini maka perempuan gimanaa gitu di pandangan den agus..”
“Saya nyesel sesudahnya mbak, gak tega bikin mbak gitu..yaa selanjutnya saya tetap respek kok sama mbak..”Jawabku.
“..mbak juga nyesel..”
” tapi kalo boleh jujur..maaf yaaa mbak..”
“Apa den..ngomong aja..”Jawabnya penasaran.
“.. Saya pengen ngulangin lagi..saya tau itu gak mungkin..maaf yaa mbak..”Suaraku sedikit bergetar, jantungku berdetak cepat.
“….mmm…apa yg aden cari..mbak semacam ini, perempuan kampung, gak cantik..dah tua lagi..” Wajahnya lekat2 menatapku.
” ..masih tetep luar biasa kok mbak..saya tetap suka inget2 kejadian itu..”Jawabku.
Mbak Juminten tersenyum tipis, aku penasaran apa yg ada dalam pikiranya.
“Apa yg aden inget waktu kejadian itu..” Ujarnya.
“Yaa indah mbak..malem sabtu kemaren saya sempet mimpiin mbak gituan sama saya..sorry..”Jawabku.
“hehe..aden tetap muda, wajar kalo pikiran ke arah itunya tetap kuat, jadi..”
“Sekarang jg lagi mikirin itu mbak..”Aku memotong kalimatnya.
“..hmm…yaaa mbak berat hati utk begitu lg ..takut den..”Jawabnya.
“Kalo saya minta tolong supaya mbak gak takut lagi gimana..”Responku mencecar pikiranya.
“Yaaaa..gimana den..gak usah de..yg telah yaa sudah..”Jawabnya.
Aku paham dirinya tengah dilanda kebingungan, di satu segi dirinya segan menepis godaanku, di segi lain dirinya tidak ingin terjerembab dalam perzinahan bersamaku lagi.
Aku menggeserkan dudukku mendekat. Tanganku memegang jemari tanganya. Wanita ini terkesiap dgn kenekatanku.
“Mbak..gak butuh takut..mbak dapat minta apa aja dari saya..” Ujarku sambil menatap kedua matanya lekat2.
” Jangan den..dosa….”Jawabnya ketakutan.
Tapi dirinya telah terlambat, ciuman bibirku telah mendarat di bibirnya. Aku memagut2 bibir itu pelan.
Wajahnya pucat pasi..antara kaget serta bimbang dengan apa yg dirinya tengah rasa. Aku kembali menciumi wajahnya, bibir kami kembali bertemu, tanganku telah melingkar dengan manis di lehernya.
Dia hanya terdiam..tanpa reaksi. Tidak ada penolakan, aku makin berani merapatkan tubuhku. Hari ini selain bibir serta kurang lebih wajahnya, ciumanku mendarat di leher serta belakang telinganya. Mbak Juminten bergidik, tubuhnya merinding.
Mendung terus gelap diluar, petir sesekali menggelegar diiringi deru angin kencang. Aku berdiri, kedua tanganku menggapai tanganya, menariknya keatas kemudian membawanya melangkah mengikutiku, ke arah kamar…
Mbak Juminten sama sekali tidak bereaksi, dirinya kikuk mengikuti langkahku. Wajahnya takut2 melihatku ketika pintu kamar itu tertutup rapat.
Ruangan kamar lumayan gelap, hanya sebagian tubuh atas kami yg terkesan jelas. Tidak butuh lagi berkata2, segera tuntaskan apa yg ada dalam hati.
Aku membimbingnya utk berbaring diranjang. Wajahnya menatapiku tanpa henti,menanti kejutan2 selanjutnya. Aku kembali menciumi bibir itu, tidak ada balasan berarti darinya. Seluruh leher serta tahap dadanya yg tertutup kaos itu habis ku kecup. Nafas mbak Juminten terdengar menderu.
Tidak butuh lagi basa basi, aku segera melepas habis pakaian yg dikenakanya. Hanya tertinggal bra serta celana dalam lusuh itu menutupi. Tubuhku pun telah hampir telanjang, pakaianku berserakan di lantai. Aku langsung menindih tubuhnya.
Mbak Juminten mendesah, jantungnya terdengar cepat berdetak di telingaku, mulutku tengah puas mencium serta menggigit2 payudaranya yg lumayan besar.
Kulit kami saling menempel, bulu2 diperutku mungkin membuatnya makin merinding. Tanganku telah kesana kemari meraba tubuhnya, jemariku lincah menggosok2 kurang lebih selangkanganya.
Penisku telah sedari tadi diruang tamu mengacung keras, diranjang ini dirinya terus garang menempel serta kadang2 menggesek cocok ditengah2 selangkangan mbak Juminten. Dirinya makin terbuai oleh rangsangan dariku. Wanita ini siap sedia untuku hari ini, aku sangat beruntung.
Akhirnya kami telah sama2 siap tempur. Vaginya telah terkuak lebar serta basah. Permainan lidahku tadi di situ telah membuatnya tanpa sungkan2 merintih serta mencengkram erat kepalaku.
Pahanya terkulai lebar ke samping, aku telah bersiap menusuk. Sedikit demi sedikit batang itu terbenam diiringi dengan rintihan mbak juminten serta desis yg keluar dari mulutku. Kami berpelukan erat ketika penis itu telah sukses menyentuh dasar vaginanya. Oh my gosh, nikmat sekali.
Kami kembali berpagutan, pelan2 aku luar biasa ulur selangkanganku. Mbak Juminten hingga memeluk pantatku merasakan sensasi itu.
“Nikmatilah mbak,nikmati yg telah lama tidak kau rasakan. Usiaku terbukti terlalu muda untukmu, tapi aku mampu memberimu kepuasan,” ujarku dalam hati.
Aku ingin menikmati moment ini lebih lama, aku mengaduk2 kewanitaanya perlahan serta lembut. Suasana begitu romantis.
“Uhh..uhh..shhh..hhhh…” Mbak Juminten mendesah setiap kali aku menusuk selangkanganya. Tanganya lembut memeluk punggungku.
Kami terus berpagutan, pantatku meliuk2 menghantam. Makin lama gerakanku makin cepat. Tenagaku semacam tidak habis membawanya pada kenikmatan. Mungkin lebih dari 15 menit berlangsung, mbak Juminten mulai kewalahan. Jepitan pahanya makin kuat sementara pantatnya tidak henti bergerak ke atas menyambut penisku, nafasnya telah tersengal. Mungkin tidak lama lagi mbak Juminten mencapai klimaks.
“Buuuk..ibuuuk..di manaaa…rini pengen pipis..” Tiba2 suara anaknya terdengar nyaring di depan pintu kamar.
Kami yg tengah melambung terkesiap kaget serta melepas pelukan. Sekejap saja kami telah berdiri, saling bertatapan dalam kebingungan.
“Buuk…ibuuuk..”Lanjut bocah itu.
Damn it..aku menyumpah dalam hati.
“Iya sebentar naaaak..pipis aja di dapur..ada kamar mandi di situ..ibu lagi beresin kamar..sebentar lagi keluar..” Jawab mbak Juminten panik berusaha memungut pakaianya yg berserakan di kasur.
“Iya buk..” Jawab bocah itu.
“Nanti baring aja lagi di kamar, bunda kelak nyusul..”Jawabnya sambil berusaha meraih celana dalamnya.
Aku menahan tanganya, “biar aja mbak..tanggung sebentar lagi..” Ujarku.
“Jangan..nanti dirinya curiga..” Jawabnya menepis tanganku.
“Nggak..sebentar lagi..tenang aja..”Seruku.
“Jangan Den..” Jawabnya, tapi kalimat itu terpotong.
Aku luar biasa tubuhnya, nafsuku telah memuncak. Aku mendorong tubuh telanjangnya menghadap meja kecil di hadapan kami. Dengan sekali kibasan seluruh benda2 kecil di atasnya berlompatan jatuh ke lantai dengan suara yg berisik.
“Den..nanti den…sabar..” Jawabnya kebingungan.
Aku tidak memperdulikan ucapanya. Tubuhnya ku dorong merapat ke pinggir meja, kedua kakinya aku paksa untuk melebar, pantatnya aku tarik ke belakang. Posisi mbak Juminten telah menungging di depanku, belahan pantat itu mempertontonkan lubang anusnya.
Aku menjadi kian brutal, pantat besar serta bahenol itu ku angkat, tahap vagina serta rambut2 halus itu terpampang didepan selangkanganku. Penisku langsung mendekat, langsung menghujam masuk. Pemandangan dibawaku membuatku makin bernafsu.Batang penis itu perlahan menghilang diantara bongkahan pantatnya.
O gosh..nikmat sekali, aku mendesis2 menahan geli. Segera saja tubuhku menyodok2 dengan kuat. Tubuh mbak Juminten maju mundur terpapar seranganku. Sebentar saja dirinya kembali merintih.
Permainan kami berjalan cepat, kekagetan tadi itu meningkatkan selera, bunyi gesekan kemaluan kami mengiringi. Mbak Juminten memutar2 pinggulnya berusaha segera meraih akhir perjuangan. Peniskupun Obat Pembesar Penis telah semacam ingin meledak.
Tubuhku terus kuat menekannya kedepan, mbak Juminten gemulai memutar pantatnya kesana kemari, makin liar serta binal serta akhirnya dirinya meraih klimaks.
“Uhhhh…uhhh…dennn….aduuuhh..uuhh..huhhu..huh uuu..uuhh..” Jeritnya sambil terisak.
Kedua pahanya mengejang kaku,kepalanya hingga terbaring dipermukaan meja sambil terus merintih tiada henti. Cairan hangat kewanitaanya membasahi penisku di dalam.
Aku ingin segera merasakan faktor yg sama, sodokanku makin cepat melabraknya.Beberapa kali bandul akhirnya pantatku berhenti bergerak bersiap meregang, tanganku kuat mencengkram pinggulnya.
“Cabut den..cabut…jangan didalem..”Serunya panik.
Aku tetap pernah luar biasa penisku keluar cocok ketika spermaku datang menerjang.
“Ahhhhh….mbakkk..oooh…shhh..ahhh…”Jeritk u ketika sperma itu menyemprot panas cocok diatas bongkahan pantat bahenol mbak Juminten.
Sebagian mendarat di dalam belahan pantatnya, mengalir turun menelusuri permukaan anusnya. Jari tangan mbak Juminten menyelusup pada tahap situ, menahan ajaran sperma itu mendekati vaginanya serta menyekanya dengan cepat.
Kami terkesima dengan nafas tersengal. Nikmat tetap menjalari benak kami dalam bisu. Akhirnya permainan ini usai.
Aku terduduk lemas di pinggir ranjang menatap mbak Juminten yg tetap berdiri dari belakang, badanya limbung memegang pinggiran meja. Cairan sperma itu berkilauan pada tahap pantatnya. Juga terkesan cairan putih kental dari dalam vaginanya yg tertahan bulu lebat kemaluan mbak Juminten.
Hujan telah reda ketika kami duduk di ruang tamu. Bocah kecil itu tengah serius melihat tivi di belakang kami. Dirinya tidak menyadari bahwa ibunya baru saja telah bertarung canggih di kamar bersamaku .
Mata kami yg hanya berkata saat itu, apa yg telah terjadi tadi membungkam kami tenggelam dalam pikiran masing2.
Semenjak hari itu hubungan kami berada dalam suasana yg baru. Usaha katering yg kujanjikan berjalan sukes, tarah nasib mbak Juminten meningkat lebih baik.
Hingga hari ini mbak Juminten tetap menemani gairah mudaku yg tidak kenal batas. Ada terbersit dalam hati untuk menikahinya sebuahhari nanti, biarlah waktu yg menentukan akhirnya. Udara dingin perkebunan teh ini membikin kami terus larut.


Cerita Sex Treesome Ibu dan Anak

 pusat pembesar penis jakarta
Kisah seorang ibu haus seks yang bercinta secara lesbi dengan anak perempuannya dan juga kemudian dengan anak laki-lakinya secara bersamaan. Selengkapnya, berikut adalah kisah ngentot lengkapnya!
“Huhh.., bete banget dech” sungut Lia sambil mematikan TV.
Sekarang Lia sedang sendirian di rumah. Sudah seminggu ini, Papa Lia tugas keluar kota dan rencananya baru pulang minggu depan. Mama Lia sedang pergi arisan di rumah temannya. Bombom juga pergi menginap di rumah temannya. Pembantu mereka pulang kampung menjenguk keluarganya yang sakit. Ibu peri juga jarang menjenguk Lia. Bosan menonton TV, Lia lalu pergi ke kamarnya di lantai dua.
“Coba Bombom nggak pergi, kita bisa main kayak kemarin dulu” pikir Lia.
Memang sejak pengalaman oral seksnya dengan Bombom, Lia sering mengulangi perbuatannya dengan Bombom. Tentu saja diam-diam kalo Mama dan Papa Lia lagi nggak ada dirumah. Bahkan Ibu peri pun tidak Lia beri tau tentang aktivitasnya yang satu ini.prediksi bola
Lia berdiri di depan cermin besar yang ada di kamarnya. Kemudian dia melepas pakaian, BH, dan celana dalamnya. Sekarang Lia telanjang bulat sambil memandang dirinya sendiri di cermin. Lia memandangi wajahnya yang cantik manis, kulitnya yang putih mulus, dadanya yang baru tumbuh dengan puting mencuat gara-gara bombom sering gemas kalo mengulum puting itu, dan vaginanya yang terawat dengan bulu-bulu halus yang masih jarang.
“Uuhhh.., enak.”, desah Lia sambil tangannya yang kiri mengelus lembut dadanya sendiri.
Sesekali dipilinnya putingnya sambil mMore…embayangkan kalo Kak Rendi yang sedang melumat putingnya itu. Tangan kanannya juga tidak Lia biarkan menganggur tetapi sibuk mengusap lembut vaginanya terutama bagian agak menonjol yang bernama klitoris seperti yang sudah dipelajari Lia dalam pelajaran anatomi tubuh manusia di sekolah. Lia merasa nikmat sekali bila klitorisnya diusap-usap, apalagi kalo dihisap mulutnya bombom. Mata Lia terpejam, kelihatannya dia asyik menikmati perbuatannya itu sampai Lia tidak menyadari kalo ada seseorang membuka pintu kamarnya.
“LIA! Apa yang kamu lakukan?!”
Lia kaget sekali. Dia segera menghentikan kegiatannya lalu menoleh ke pintu kamarnya. Ternyata disana sudah berdiri Mama Lia dengan wajah yang kelihatannya sangat marah.
“Mmaa.. Ma”, kata Lia sambil ketakutan.
“Ehm ternyata kalo lagi sendirian, kamu sering melakukan perbuatan kurang ajar seperti ini ya?!”, cibir Mama Lia.
“Mm.. maafin Lia, Ma”, jawab Lia ketakutan sambil berusaha menutupi dada dan kemaluannya.
Mama Lia mendekat sambil memandang Lia yang masih telanjang.
“Ehm.. anak kurang ajar ini rupanya sudah tumbuh jadi gadis yang cantik sekali. Sekarang aku punya kesempatan mencoba oleh-oleh dari temenku dari Belanda sambil mempraktekan apa yang kulihat dari VCD kemarin.”, pikir Mama Lia dalam hati.
“Kamu akan Mama hukum. Sekarang tunggu disini dan jangan pakai bajumu. Kalo kamu tidak mau menurut sama Mama, akan Mama beritahukan perbuatan kamu ini ke Papa.”, kata Mama Lia sambil keluar kamar.
“Iya, Ma.”, jawab Lia pelan.
Lia takut sekali kalo Mama mengadukan dia ke Papa. Lia berpikir hukuman apa yang akan dijatuhkan Mama. Apa dia akan dipukul? Tapi Lia berpikir lebih baik dipukul daripada diadukan ke Papa.
Tak lama kemudian Mama Lia kembali dengan hanya memakai kimono sambil membawa sebuah kotak. Mama menyuruh Lia berdiri mendekat. Kemudian Mama melepas kimononya. Lia kaget, ternyata Mamanya tidak memakai apa-apa di balik kimononya. Diam-diam Lia kagum terhadap Mamanya yang jelas merawat tubuhnya dengan baik. Lia mengamati wajah Mamanya yang masih cantik, tubuhnya yang masih langsing dan bagus, dadanya juga indah, besar tapi tidak turun dan masih padat, dan vagina Mamanya ternyata bulunya dicukur habis.
“Sekarang kamu harus menurut sama Mama dan jangan ceritakan ini ke siapa pun. Kalo tidak Mama akan melaporkan kamu ke Papa”, perintah Mama.
“Iya, Ma.”, jawab Lia ketakutan.
Tiba-tiba Mama Lia mencium bibir Lia dengan penuh nafsu. Mama Lia penasaran ingin tahu rasanya bercinta sesama perempuan setelah dia melihat VCD porno milik temennya yang ada adegan lesbinya. Sekarang dia bisa mencobanya dengan anak tirinya ini.
Lia terkejut tetapi dia tidak berani melawan perbuatan Mamanya. Diam-diam Lia bersyukur bahwa hukumannya ternyata tidak dipukul seperti biasanya. Lia heran dengan perbuatan Mamanya tapi lama-lama Lia juga menikmatinya. Lidah Mamanya bergerak liar dimulutnya, Lia pun meniru perbuatan Mamanya. Mulanya memang Lia agak kaku dan risih, tapi kemudian dia menikmatinya. Apalagi tangan Mamanya juga mulai meremas-remas pantat Lia sambil sesekali mampir mengusap-usap memek Lia, dan tangan satunya liar beroperasi di dada Lia sambil memilin putingnya. Nafsu Lia mulai naik seperti kalo dia lagi oral dengan bombom. Lia merasa kakinya mulai lemas oleh kenikmatan.
“Ma, Lia capek berdiri.”, keluh Lia.
“OK. Sekarang kita ke ranjang aja.”, jawab Mama sambil mendahului tidur di ranjang Lia.
“Kamu juga naik kesini dan cium susu Mama sambil diremas-remas.”
Lia menurut. Lia menciumi payudara Mamanya yang besar itu sambil tangannya meremas payudara yang satunya.
“Eehhm.. yeah. Terusin La, isep putingnya. ookh.. anak pintar.”, desah Mama Lia keenakan.
Lia senang mendengar Mamanya senang. Mama nggak pernah memuji Lia sebelumnya. Lagipula Lia suka melakukan perintah Mamanya yang satu ini. Lia gemas dengan payudara Mamanya, dia suka sekali kalo Mamanya mendesah keenakan ketika putingnya Lia isap keras-keras.
“Aakh.. bagus sayang. Memek Mama coba kamu usap pake tangan kamu. aakh.. yeah begitu. Jari kamu masukin ke lubang memek Mama, pakai tiga jari biar lebih enak. ookh kocok-kocok keluar masuk. aakh..”
Lia mengocok memek Mamanya, mula-mula pelan lalu bertambah cepat. Lia merasakan jarinya basah oleh cairan, memek Mamanya jadi agak becek oleh cairan kenikmatan yang membanjir.
“Eehm.. sekarang jilatin memek Mama.”, perintah Mama Lia.
Lia mencoba apa yang sering dilakukan Bombom pada memeknya kalo lagi oral. Lia menciumi memek Mamanya, lidahnya bergerak liar sambil sesekali menusuk lubang memek itu. Tak lupa, Lia juga mengulum klitoris Mamanya dengan kuat karena Lia merasa paling enak kalo Bombom mengulum klitorisnya. Tubuh Mamanya kontan tersentak, dan pantatnya agak terangkat sebentar.
“Ookh.. eehm.. belajar dari mana kamu sayang?”, tanya Mama Lia.
Lia tak berani menjawab kalo Bombom yang mengajari. Lia meneruskan mengerjai memek Mamanya sambil sekarang jarinya ikut mengocok memek Mamanya dengan cepat.
“Aakkhh.. Mama nyampe sayang. aakkhh..”, jerit Mama sambil menjepitkan pahanya dan tangannya menjambak rambut Lia.
Mama Lia beristirahat sejenak sambil menikmati sisa-sisa orgasmenya yang pertama. Kemudian Mama Lia menyuruh Lia tidur telentang. Sekarang gantian Mama Lia yang beroperasi.
“Kamu cantik sekali La. Mama akan bikin kamu merasa keenakan.”, puji Mama.
Lia senang sekali. Mama mencium bibir Lia sambil tangannya meraba-raba tubuh Lia. Ciuman Mama turun ke leher. Lia menikmatinya, nafsunya mulai naik. Kemudian mulut Mama beroperasi di dada Lia yang baru tumbuh dan masih terlihat datar. Puting Lia dikulum kuat-kuat oleh Mama sambil tangannya mulai aktif di memek Lia.
“Eehmm.. Enak Ma esstt..”, desah Lia.
Puting Lia bertambah keras dan besar karena rangsangan dari Mama. Kemudian kaki Lia dibuka karena Mama Lia akan mengerjai memek anaknya itu. Mama Lia mulai menjilat memek anaknya.
“Sstt aakh.. terus Ma.”, erang Lia bertambah keras.
Lidah Mamanya terasa mengorek-ngorek liang memeknya dengan liar. Lia mendesah merasakan nikmat birahi yang melanda dirinya. Apalagi ketika Mamanya menyedot klitorisnya, badan Lia sampai melengkung ke atas menahan nikmat. Mama Lia pun menemukan keasyikan tersendiri menjilati memek anak tirinya itu. Dia terus menjilati memek anaknya. Semakin Lia mendesah dengan keras dan merasa nikmat, Mama Lia pun semakin bersemangat mempermainkan memek mungil yang masih perawan itu. Mama Lia pun menahan diri untuk tidak menggunakan jarinya, belum waktunya pikir Mama Lia.
“Aakkhh.. aah Ma, Lia.. eh.. Lia..aakh..”.
Lia merasakan ada sesuatu dalam dirinya yang mau jebol keluar dan dia tidak dapat menahannya lagi. Kakinya dirapatkan menjepit kepala Mamanya. Lia pun mengalami orgasmenya yang pertama. Cairan kenikmatan Lia yang membanjir keluar ditelan habis oleh Mamanya. Setelah itu badan Lia lemas dan dia terkulai di ranjangnya.
“Hukuman untukmu belum selesai Lia.”, kata Mamanya.
Lia melihat Mamanya berdiri dan menghampiri kotak yang ada di meja. Kelihatannya Mamanya mengambil sesuatu dari dalam kotak lalu memasangnya seperti sabuk melingkari pinggang dan pantatnya. Lia tidak bisa melihat benda itu dengan jelas karena Mamanya memunggunginya. Dan ketika Mamanya berbalik, Lia kaget sekali. Benda itu ternyata berbentuk seperti burungnya bombom tetapi dari karet dan dua kali lebih besar dari punya Bombom. Penis karet dipasang Mamanya hingga seakan-akan Mamanya adalah laki-laki Obat Pembesar Penis
“Ma, kok Mama pake barang kayak gitu sih?”, tanya Lia heran.
“He.. he.. kamu pasti suka sama barang ini. Sekarang kamu kulum kontol ini pake mulut kamu.”, perintah Mama.
Lia menurut, lagipula Lia memang suka mengulum burungnya Bombom. Dan punya Mama kelihatannya lebih besar dan menarik sekali. Lia mempraktekan pengalamannya dengan burung Bombom pada mainan Mamanya. Tapi penis mainan Mama ternyata lebih besar, mulut Lia hampir tidak muat menampung besarnya benda itu. Walaupun dipaksa, penis mainan itu cuma bisa masuk separuhnya. Mama Lia memegangi kepala Lia sambil memaju mundurkan pinggulnya seperti memperkosa mulut Lia. Mama Lia menikmati perbuatannya itu sambil tertawa senang. Kemudian Mama Lia mengajak Lia memainkan posisi 69 dengan Mama Lia dibawah agar dapat menjilati memek anaknya lagi.
Obat Pembesar Penis
“Eehm.. eehhmm.. sst.. aakh Mama.. enak Ma ehhm.. eehm.”, desah Lia saat dia mengambil nafas, lalu dia meneruskan kulumannya.
Lia pun mulai terangsang kembali. Kemudian Mama Lia menyuruh Lia tidur terlentang. Lalu mengambil posisi misionaris untuk memerawani Lia dengan penis mainannya itu.
“Apa yang Mama lakukan?”, tanya Lia.
“Tenang saja sayang, kamu pasti senang.”, jawab Mama Lia sambil menggesek-gesekkan kepala penis mainan itu ke memek Lia.
Lia merasa nikmat saat memeknya digesek ujung mainan Mamanya. Apalagi Mamanya mulai melumat bibirnya lagi sambil tangannya memilin putingnya yang kini semakin keras.
“Aduuh.. sakiitt Maa.”, jerit Lia karena Mama mulai berusaha memasukkan penis itu ke memeknya.
“Cuma sebentar, nanti juga enak lagi.”, jawab Mama sambil memompa penis yang baru masuk kepalanya saja.
Lia mulai merasa enak bercampur sedikit perih. Sampai..
“AAKKH.. SAKIIT MAA..”, jerit Lia ketika Mamanya tiba-tiba menekan amblas hingga penis itu menjebol selaput daranya.
Mama Lia mendiamkan dulu gerakannya agar memek Lia terbiasa dengan penis besar itu. Dia pun mencium lagi bibir anaknya dan memainkan payudara anaknya agar Lia teralihkan rasa sakit akibat jebol keperawanannya. Ketika Lia sudah agak tenang, Mama Lia mulai memompa pelan-pelan.
“Aakh.. ii.. iiya Ma. Terus Ma.”, desah Lia ketika dia mulai merasakan nikmatnya seks walaupun masih ada sedikit rasa perih. Mama Lia pun merasa keasyikan tersendiri ketika dia berperan sebagai laki-laki dengan penis mainannya itu.Obat Pembesar Penis
“Uukkhh.. enak Ma. Terusin Ma. Lia sayang Mama.”, desis Lia.
Lia memang merasakan kenikmatan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya, bahkan melebihi permainannya dengan Bombom. Mama Lia semakin bersemangat mendengar desahan Lia dan diapun makin mempercepat pompaannya di memek anaknya.
“He..he.. kamu suka khan dientot sama kontol Mama ini?”, kata Mama.
“Iiya Ma. Lia suka.”, jawab Lia.
“Suka ngapain? Ayo bilang. Kamu suka dientot sama kontol Mama ini. Ayo.”, perintah Mama Lia.
“Aakkh.. Lia suka.. aakh Lia suka dientot sama kontol Mama yang gede.”, jawab Lia yang mulai terhanyut dalam permainan Mamanya.
Mama Lia senang mendengar Lia ngomong jorok begitu, dan dia pun makin gencar melakukan tusukannya sambil diselingi goyangan agar Lia bertambah nikmat.
“Uukkh.. terus Ma. Enaakk.. aakkhh.”, desah Lia sambil menggoyang pinggulnya mengikuti irama pompaan Mamanya.
“Kamu memang *censored**censored**censored**censored**censored* kecil. *censored**censored**censored**censored**censored* yang suka dientot sama kontol besar.”, kata Mama Lia yang semakin terangsang dengan ngomong yang jorok-jorok.
“Iya, Ma. Lia ini *censored**censored**censored**censored**censored* yang senang dientot. aakkhh Entot terus Ma.”, jawab Lia meniru kata-kata Mamanya yang jorok.
Mama Lia senang mendengar desahan dan ucapan jorok Lia. Dia menikmati melihat wajah Lia yang terangsang. Gadis cantik yang baru tumbuh dewasa itu terengah-engah keenakan. Kadang dia menggigit bibirnya menahan nikmat. Ekspresinya yang sedang terangsang membuat Lia semakin kelihatan cantik.Obat Pembesar Penis
“Ma, Lia.. aakh.. Lia mau..”, desis Lia.
Melihat anaknya akan orgasme, Mama Lia mengangkat pantat Lia dan memompa Lia semakin cepat.
“Aakkhh.. Lia nyampe, Ma.”, erang Lia saat mencapai orgasmenya yang kedua.
Lia menjepitkan kakinya ketat ke pinggul Mamanya. Tangannya menarik dan memilin putingnya sendiri. Matanya terlihat putihnya saja dan bibir bawahnya digigit sendiri menahan sensasi orgasme yang dia rasakan. Mama Lia akan membiarkan Lia istirahat sebentar ketika..
“Ma, Bombom boleh ikutan nggak?”, tanya suara dari arah pintu kamar.
Mama Lia kaget. Saat dia menoleh ke arah pintu, dia melihat anaknya si Bombom sudah telanjang bulat sambil memegangi burungnya yang sudah berdiri.
Tetapi Mama Lia malah tersenyum dan berkata, “Boleh, sayang. Ayo kesini”.
Bombom kegirangan, dan segera naik ke ranjang. Dia berdiri di atas lututnya dan mengangkangi tubuh Lia. Bombom lalu menyuruh Lia mengkaraoke burungnya. Lia menurut walaupun sudah lemas.
“Aakh enak La. Helen aja kalah pinter kalo urusan kayak begini.”, kata Bombom.
Sementara itu, Mama Lia sedang membersihkan memek Lia dengan kain lap. Terlihat ada noda merah di cairan Lia, tanda kalo dia sudah tidak perawan lagi. Kemudian dia menjilati memek Lia untuk membangkitkan birahi anak tirinya lagi.
“Ma, minggir dulu, Ma. Bombom pengen ngentot nih.”, pinta Bombom dengan nafsu.
“Tunggu, sayang. Kamu tiduran saja di situ. Mama mau ambil sesuatu.”, perintah Mama.
Bombom menurut, dia tiduran setengah bersandar pada kepala ranjang dengan diganjal bantal pada punggungnya. Mama Lia pergi ke kotak di meja, melepas penis mainan dan mengambil bungkusan kecil. Setelah Mamanya mendekat, Bombom baru tahu kalo yang diambil Mamanya adalah kondom. Lalu Mama memasang kondom itu pada burung Bombom.
“Ayo, Lia. Naik ke atas Bombom.”, perintah Mama.
“Tapi Lia masih capek, Ma.”, jawab Lia lemah.
“Jangan membantah. Bombom sudah pengen ngentot kamu. Sini Mama bantu.”, jawab Mama sambil membantu Lia.
Mama membimbing Lia duduk diatas Bombom dengan memeknya tepat di atas burung Bombom. Mama menuntun penis Bombom memasuki memek Lia yang walau sudah tak perawan tapi masih rapat.
“Aakkhh.. memek kamu enak banget, La. Burungku kayak dijepit.”, desah Bombom.
Bombom senang posisi ini karena dia bisa melihat wajah Lia yang cantik dan tangannya pun bisa mengerjai puting Lia. Sementara itu, Mama Lia yang memeluk Lia dari belakang membantu Lia memompa penis Bombom sambil menciumi leher Lia dari belakang.
Pelan-pelan, birahi Lia naik lagi karena kocokan penis Bombom di memeknya, putingnya yang dipilin Bombom dengan gemas, juga ciuman Mama di lehernya. Lia mulai mendesah pelan mengiringi desahan Bombom yang keenakan.Obat Pembesar Penis
Setelah Lia mulai pulih, Mama meninggalkan kedua anaknya yang asyik ngentot. Mama mengambil penis mainan dari dalam kotak dan memakainya. Tetapi yang ini lebih kecil dari yang tadi, kira-kira besarnya sama dengan burung Bombom. Mama kembali lagi ke ranjang sambil membawa botol kecil dari plastik. Kemudian Mama menyeret tubuh Bombom agak ke bawah hingga Bombom tidur terlentang. Lalu Mama mendorong tubuh Lia ke depan hingga Lia telungkup merapat dengan Bombom, dan memek Lia masih mencengkeram burung Bombom. Bombom menyambut Lia dengan melumat bibir Lia. Kemudian Mama menjilati anus Lia dan menusukkan lidahnya ke lubang anus itu.
“Uukh.. geli, Ma. Enak.”, desah Lia.
Mama tersenyum, dia mau mencoba ide yang muncul saat Bombom minta bergabung tadi. Mama mengambil botol kecil tadi, lalu menyemprotkan isinya ke lubang anus Lia. Kemudian diratakan dengan jarinya yang berusaha membuka sedikit anus Lia hingga cairan itu bisa masuk ke dalam liang belakang Lia.
“Apa itu Ma? Rasanya dingin.”, tanya Lia.
“Kamu tenang aja. Mama jamin ini lebih enak dari yang tadi.”, bujuk Mama.
Lalu Mama memposisikan penis mainannya yang sudah dipasang kondom dan diolesi cairan pelumas dari botol tadi ke liang anus Lia. Mama mulai berusaha memasukkan penis mainannya ke anus Lia.
“Aduh Ma. Mama ngapain Ma? Sakit Ma.”, rintih Lia.
“Pertamanya aja kok yang agak sakit. Ntar juga enak.”, bujuk Mama.
Mama terus memaksa mainannya masuk, dan nggak peduli Lia yang merintih kesakitan. Penis mainan itu dimasukkan pelan-pelan sampai masuk semuanya. Lalu Mama membiarkan dulu sampai Lia agak tenang. Bombom juga membantu Lia melupakan rasa sakitnya dengan melumat bibir Lia lagi.
Beberapa saat kemudian Mama mulai memompa penis mainannya pelan-pelan. Mula-mula Lia merasa anusnya perih sekali, tubuhnya terasa penuh dengan dua penis di kedua lubangnya. Tapi setelah lancar, Lia mulai merasakan sensasi kenikmatan yang melebihi persetubuhannya dengan satu penis. Apalagi Mama mulai meningkatkan irama kocokannya. Bombom yang ada dibawah pun merasa nikmat sekali. Memek Lia terasa lebih rapat dan menggigit karena penis Mama yang ada di anus Lia. Walaupun Bombom tidak bergerak tapi kocokan Mama diatas membuat pergerakan otot memek Lia seperti memijat-mijat burungnya.
“Aakkhh.. iya, Ma. Sekarang rasanya jadi enak lagi. aakh.. sst.. terus.. entotin yang cepet, Ma.”, erang Lia yang mulai merasakan sensasi nikmat threesome.
“Uuhf.. memek kamu rasanya tambah sempit. Kamu suka kontolku, La?”, rayu Bombom. Bombom mengimbangi gerakan Lia dan Mamanya dengan menggoyang pinggulnya memutar.
“Kontol kamu enak juga kok Mbom. aakh..eehhmm..”, Lia mendesis keenakan.
Ibu dan anak-anaknya itu terus memacu birahi mereka. Tubuh mereka sudah mengeluarkan peluh.
“Hei *censored**censored**censored**censored**censored*, kamu suka dientot dua kontol begini? Ayo, jawab.”, Mama mulai ngomong jorok lagi sambi mempercepat kocokannya. Rambut Lia yang panjang dijadikan pegangan untuk lebih cepat mengocok.
“Suka, Ma. Lia paling suka ngentot. aakkhh entot Lia terus Ma. Tiap hari.”, sahut Lia.
Lia merasa memek dan anusnya penuh. Gerakan dua penis di memek dan anusnya memberikan sensasi yang luar biasa. Putingnya yang menempel di dada Bombom, tergesek-gesek dan membuat putingnya makin mengeras karena nikmat. Tiba-tiba Lia merasa seperti gunung mau meletus. Kenikmatan-kenikmatan yang dia terima membuat kelenjar didalam tubuhnya mengumpul dan mau muntah keluar melalui memeknya. Kenikmatan ini lebih dari orgasme sebelumnya.
“Aakhh.. sstt.. aakkhh.. Lia mau nyampe.”, erang Lia.
Lia pun menggapai orgasmenya yang ketiga dan keempat sekaligus. Lia baru merasakan indahnya multi orgasme. Mama melepaskan penis mainannya dari anus Lia. Bombom yang belum keluar segera membalik tubuh Lia dan bersiap-siap menggenjot Lia lagi.
“Berhenti dulu, mBom. Lia capek bener nih.”, pinta Lia memelas.
“Sini. Pake memek Mama aja, mbom.”, sahut Mama yang sudah melepas peralatannya.
Mama mengambil posisi menungging di atas tubuh Lia. Bombom pun langsung mengocok memek Mamanya dari belakang dengan cepat. Lia pun tidak ketinggalan mengajak Mama berciuman sambil tangannya meremas-remas dada Mamanya.Obat Pembesar Penis
“Uuhhff.. Bagus, anak-anak. Kalian pintar sekali.”, desah Mama keenakan.
Bombom terus mengocok memek Mamanya yang masih terasa menggigit walau sudah punya anak. Apalagi goyangan Mamanya, top. Tak lama, Bombom mulai merasa kalo mau keluar.
“Ma.. Bombom mau keluar, Ma.”
“Tunggu Mama. Mama juga mau nyampe. aakkh..”, erang Mama.
Kemudian Ibu dan anak itu orgasme bersamaan. Setelah itu mereka bertiga istirahat dan tertidur di ranjang bersama-sama. Sejak saat itu, mereka sering bermain seks bila Papa tidak ada dirumah. Kadang berdua, kadang bertiga. Lia juga senang sekali karena sikap Mama terhadapnya berubah menjadi baik, tidak lagi seperti dulu.


Kos Sebelah Adek Kecilku Suka Sex


 pusat pembesar penis jakarta
Aku kost di daerah Senayan, kamarku bersebelahan dengan kamar seorang gadis manis yang masih kecil, tubuhnya mungil, putih bersih dan senyumnya benar-benar mempesona. Dalam kamar kostku terdapat beberapa lubang angin sebagai ventilasi. Mulanya lubang itu kututup dengan kertas putih.., tapi setelah gadis manis itu kost di sebelah kamarku, maka kertas putih itu aku lepas, sehingga aku dapat bebas dan jelas melihat apa yang terjadi pada kamar di sebelahku itu.
Suatu malam aku mendengar suara pintu di sebelah kamarku dibuka, lalu aku seperti biasanya naik ke atas meja untuk mengintip. Ternyata gadis itu baru pulang dari sekolahnya.., tapi kok sampai larut malam begini tanyaku dalam hati. Gadis manis itu yang belakangan namanya kuketahui yaitu Melda, menaruh tasnya lalu mencopot sepatunya kemudian mengambil segelas air putih dan meminumnya.., akhirnya dia duduk di kursi sambil mengangkat kakinya menghadap pada lubang angin tempat aku mengintip. Melda sama sekali tidak bisa melihat ke arahku karena lampu kamarku telah kumatikan sehingga malah aku yang dapat leluasa melihat ke dalam kamarnya.
Obat Pembesar Penis
Pada posisi kakinya yang diangkat di atas kursi, terlihat jelas celana dalamnya yang putih dengan gundukan kecil di tengahnya.., lalu saja tiba-tiba penisku yang berada dalam celanaku otomatis mulai ereksi. Mataku mulai melotot melihat keindahan yang tiada duanya, apalagi ketika Melda lalu bangkit dari kursi dan mulai melepaskan baju dan rok sekolahnya sehingga kini tinggal BH dan celana dalamnya. Sebentar dia bercermin memperhatikan tubuhnya yang ramping putih dan tangannya mulai meluncur pada payudaranya yang ternyata masih kecil juga. Diusapnya payudaranya dengan lembut. Dipuntirnya pelan puting susunya sambil memejamkan mata, rupanya dia mulai merasakan nikmat, lalu tangan satunya meluncur ke bawah, ke celana dalamnya digosoknya dengan pelan, tangannya mulai masuk ke celananya dan bermain lama.

Aku bergetar lemas melihatnya, sedangkan penisku sudah sangat tegang sekali. Lalu kulihat Melda mulai melepaskan celana dalamnya dan.., Woww, belum ada bulunya sama sekali, sebuah vagina yang menggunduk seperti gunung kecil yang tak berbulu. Ohh, begitu indah, begitu mempesona. Lalu kulihat Melda naik ke tempat tidur, menelungkup dan menggoyangkan pantatnya ibarat sedang bersetubuh.

Melda menggoyang pantatnya ke kiri, ke kanan.., naik dan turun.., rupanya sedang mencari kenikmatan yang ingin sekali dia rasakan, tapi sampai lama Melda bergoyang rupanya kenikmatan itu belum dicapainya, Lalu dia bangkit dan menuju kursi dan ditempelkannya vaginanya pada ujung kursi sambil digoyang dan ditekan maju mundur. Kasihan Melda.., rupanya dia sedang terangsang berat.., suara nafasnya yang ditahan menggambarkan dia sedang berusaha meraih dan mencari kenikmatan surga, Namun belum juga selesai, Melda kemudian mengambil spidol.., dibasahi dengan ludahnya lalu pelan-pelan spidol itu dimasukan ke lubang vaginanya, begitu spidol itu masuk sekitar satu atau dua centi matanya mulai merem melek dan erangan nafasnya makin memburu.

"Ahh.., ahh", Lalu dicopotnya spidol itu dari vaginanya, sekarang jari tengahnya mulai juga dicolokkan ke dalam vaginanya.., pertama.., jari itu masuk sebatas kukunya kemudian dia dorong lagi jarinya untuk masuk lebih dalam yaitu setengahnya, dia melenguh, "Oohh.., ohh.., ahh", tapi heran aku jadinya, jari tengahnya dicabut lagi dari vaginanya, kurang nikmat rupanya.., lalu dia melihat sekeliling mencari sesuatu.., aku yang menyaksikan semua itu betul-betul sudah tidak tahan lagi.

Penisku sudah sangat mengeras dan tegang luar biasa, lalu kubuka celana dalamku dan sekarang penisku bebas bangun lebih gagah, lebih besar lagi ereksinya melihat vagina si Melda yang sedang terangsang itu. Lalu aku mengintip lagi dan sekarang Melda rupanya sedang menempelkan vaginanya yang bahenol itu pada ujung meja belajarnya. Kini gerakannya maju mundur sambil menekannya dengan kuat, lama dia berbuat seperti itu.., dan tiba-tiba dia melenguh, "Ahh.., ahh.., ahh", rupanya dia telah mencapai kenikmatan yang dicari-carinya.

Setelah selesai, dia lalu berbaring di tempat tidurnya dengan nafas yang tersengal-sengal. Kini posisinya tepat berada di depan pandanganku. Kulihat vaginanya yang berubah warna menjadi agak kemerah-merahan karena digesek terus dengan ujung kursi dan meja. Terlihat jelas vaginanya yang menggembung kecil ibarat kue apem yang ingin rasanya kutelan, kulumat habis.., dan tanpa terasa tanganku mulai menekan biji penisku dan kukocok penisku yang sedang dalamn posisi "ON". Kuambil sedikit krim pembersih muka dan kuoleskan pada kepala penisku, lalu kukocok terus, kukocok naik turun dan, "Akhh", aku mengeluh pendek ketika air maniku muncrat ke tembok sambil mataku tetap menatap pada vagina Melda yang masih telentang di tempat tidurnya. Nikmat sekali rasanya onani sambil menyaksikan Melda yang masih berbaring telanjang bulat. Kuintip lagi pada lubang angin, dan rupanya dia ketiduran, mungkin capai dan lelah.
Obat Pembesar Penis
Esok harinya aku bangun kesiangan, lalu aku mandi dan buru-buru berangkat ke kantor. Di kantor seperti biasa banyak kerjaan menumpuk dan rasanya sampai jam sembilan malam aku baru selesai. Meja kubereskan, komputer kumatikan dan aku pulang naik taksi dan sekitar jam sepuluh aku sampai ke tempat kostku. Setelah makan malam tadi di jalanan, aku masih membuka kulkas dan meminum bir dingin yang tinggal dua botol. Aku duduk dan menyalakan TV, ku-stel volumenya cukup pelan. Aku memang orang yang tidak suka berisik, dalam bicarapun aku senang suara yang pelan, kalau ada wanita di kantorku yang bersuara keras, aku langsung menghindar, aku tidak suka. Acara TV rupanya tidak ada yang bagus, lalu kuingat kamar sebelahku, Melda.., yang tadi malam telah kusaksikan segalanya yang membuat aku sangat ingin memilikinya

Aku naik ke tempat biasa dan mulai lagi mengintip ke kamar sebelah. Melda yang cantik itu kulihat tengah tidur di kasurnya, kulihat nafasnya yang teratur naik turun menandakan bahwa dia sedang betul-betul tidur pulas.

Tiba-tiba nafsu jahilku timbul, dan segera kuganti celana panjangku dengan celana pendek dan dalam celana pendek itu aku tidak memakai celana dalam lagi, aku sudah nekat, kamar kostku kutinggalkan dan aku pura-pura duduk di luar kamar sambil merokok sebatang ji sam su. Setelah kulihat situasinya aman dan tidak ada lagi orang, ternyata pintunya tidak di kunci, mungkin dia lupa atau juga memang sudah ngantuk sekali, jadi dia tidak memikirkan lagi tentang kunci pintu.

Dengan berjingkat, aku masuk ke kamarnya dan pintu langsung kukunci pelan dari dalam, kuhampiri tempat tidurnya, lalu aku duduk di tempat tidurnya memandangi wajahnya yang mungil dan, "Alaamaak", Melda memakai daster yang tipis, daster yang tembus pandang sehingga celana dalamnya yang sekarang berwarna merah muda sangat jelas terbayang di hadapanku. "Ohh.., glekk", aku menelan ludah sendiri dan repotnya, penisku langsung tegang sempurna sehingga keluar dari celana pendekku. Kulihat wajahnya, matanya, alisnya yang tebal, dan hidungnya yang mancung agak sedikit menekuk tanda bahwa gadis ini mempunyai nafsu besar dalam seks, itu memang rahasia lelaki bagi yang tahu. Ingin rasanya aku langsung menubruk dan mejebloskan penisku ke dalam vaginanya, tapi aku tidak mau ceroboh seperti itu.

Setelah aku yakin bahwa Melda benar-benar sudah pulas, pelan-pelan kubuka tali dasternya, dan terbukalah, lalu aku sampirkan ke samping. Kini kulihat pahanya yang putih kecil dan padat itu. Sungguh suatu pemandangan yang sangat menakjubkan, apalagi celana dalamnya yang mini membuat gundukan kecil ibarat gunung merapi yang masih ditutupi oleh awan membuat penisku mengejat-ngejat dan mengangguk-ngangguk. Pelan-pelan tanganku kutempelkan pada vaginanya yang masih tertutup itu, aku diam sebentar takut kalau kalau Melda bangun, aku bisa kena malu, tapi rupanya Melda benar-benar tertidur pulas, lalu aku mulai menyibak celana dalamnya dan melihat vaginanya yang mungil, lucu, menggembung, ibarat kue apem yang ujungnya ditempeli sebuah kacang.
Obat Pembesar Penis
"Huaa", aku merinding dan gemetar, kumainkan jariku pada pinggiran vaginanya, kuputar terus, kugesek pelan, sekali-sekali kumasukkan jariku pada lubang kecil yang betul-betul indah, bulunyapun masih tipis dan lembut. Penisku rasanya makin ereksi berat, aku mendesah lembut. Ahh, indahnya kau Melda, betapa kuingin memilikimu, aku menyayangimu, cintaku langsung hanya untukmu. Oh, aku terperanjat sebentar ketika Melda bergerak, rupanya dia menggerakkan tangannya sebentar tanpa sadar, karena aku mendengar nafasnya yang teratur berarti dia sedang tidur pulas.

Lalu dengan nekatnya kuturunkan celana dalamnya perlahan tanpa bunyi, pelan, pelan, dan lepaslah celana dalam dari tempatnya, kemudian kulepas dari kakinya sehingga kini melda benar-benar telanjang bulat.

Luar biasa, indah sekali bentuknya, dari kaki sampai wajahnya kutatap tak berkedip. Payudaranya yang masih berupa puting itu sangat indah sekali. Akh, sangat luar biasa, pelan-pelan kutempelkan wajahku pada vaginanya yang merekah bak bunga mawar, kuhirup aroma wanginya yang khas. Oh, aku benar-benar tidak tahan, lalu lidahku kumainkan di sekitar vaginanya. Aku memang terkenal sebagai si pandai lidah, karena setiap wanita yang sudah pernah kena lidahku atau jilatanku pasti akan ketagihan, aku memang jago memainkan lidah, maka aku praktekan pada vagina si Melda ini. Lereng gunung vaginanya kusapu dengan lidahku, kuayun lidahku pada pinggiran lalu sekali-kali sengaja kusenggol clitorisnya yang indah itu.
Obat Pembesar Penis
Kemudian gua kecil itu kucolok lembut dengan lidahku yang sengaja kuulur panjang, aku usap terus, aku colok terus, kujelajahi gua indahnya sehingga lama-kelamaan gua itu mulai basah, lembab dan berair. Oh, nikmatnya air itu, aroma yang khas membuatku terkejet-kejet, penisku sudah tidak sabar lagi, tapi aku masih takut kalau kalau Melda terbangun bisa runyam nanti, tapi desakan kuat pada penisku sudah sangat besar sekali. Nafasku benar-benar tidak karuan, tapi kulihat Melda masih tetap saja pulas tidurnya.-Akupun lebih bersemangat lagi, sekarang semua kemampuan lidahku kupraktekan saat ini juga, luar biasa memang, vagina yang mungil, vagina yang indah, vagina yang sudah basah. Rasanya seperti sudah siap menanti tibanya senjataku yang sudah berontak untuk menerobos gua indah misterius yang ditumbuhi rumput tipis milik Melda, namun kutahan sebentar, karena lidahku dan jilatanku masih asyik bermain di sana, masih memberikan kenikmatan yang sangat luar biasa bagi Melda.

Sayang Melda tertidur pulas, andaikata Melda dapat merasakan dalam keadaan sadar pasti sangat luar biasa kenikmatan yang sedang dirasakannya itu, tapi walaupun Melda saat ini sedang tertidur pulas secara psycho seks yang berjalan secara alami dan biologis,..nikmat yang amat sangat itu pasti terbawa dalam mimpinya, itu pasti dan pasti, walaupun yang dirasakannya sekarang ini hanya sekitar 25%, Buktinya dengan nafasnya yang mulai tersengal dan tidak teratur serta vaginanya yang sudah basah, itu menandakan faktor psycho tsb sudah bekerja dengan baik. Sehingga nikmat yang luar biasa itu masih dapat dirasakan seperempatnya dari keseluruhannya kalau di saat sadar.
Obat Pembesar Penis
Akhirnya Karena kupikir sudah cukup rasanya lidahku bermain di vaginanya, maka pelan-pelan penisku yang memang sudah minta terus sejak tadi kuoles-oleskan dulu sesaat pada ujung vaginanya, lalu pada clitorisnya yang mulai memerah karena nafsu, rasa basah dan hangat pada vaginanya membuat penisku bergerak sendiri otomatis seperti mencari-cari lubang gua dari titik nikmat yang ada di vaginanya. Dan ketika penisku dirasa sudah cukup bermain di daerah istimewanya, maka dengan hati-hati namun pasti penisku kumasukan perlahan-lahan ke dalam vaginanya.., pelan, pelan dan, "sleepp.., slesepp", kepala penisku yang gundul sudah tidak kelihatan karena batas di kepala penisku sudah masuk ke dalam vagina Melda yang hangat nikmat itu.

Lalu kuperhatikan sebentar wajahnya, Masih!, dia, Melda masih pulas saja, hanya sesaat saja kadang nafasnya agak sedikit tersendat, "Ehhss.., ehh.., ss", seperti orang ngigau. Lalu kucabut lagi penisku sedikit dan kumasukkan lagi agak lebih dalam kira-kira hampir setengahnya, "Akhh.., ahh, betapa nikmatnya, betapa enaknya vaginamu Melda, betapa seretnya lubangmu sayang". Oh, gerakanku terhenti sebentar, kutatap lagi wajahnya yang betul-betul cantik yang mencerminkan sumber seks yang luar biasa dari wajah mata dan hidungnya yang agak menekuk sedikit,.. ohh Melda, betapa sempurnanya tubuhmu, betapa enaknya vaginamu, betapa nikmatnya lubangmu. Oh, apapun yang terjadi aku akan bertanggung jawab untuk semuanya ini. Aku sangat menyayangimu.

Lalu kembali kutekan agak dalam lagi penisku supaya bisa masuk lebih jauh lagi ke dalam vaginanya, "Bleess.., blessess", "Akhh.., akhh", sungguh luar biasa, sungguh nikmat sekali vaginanya, belum pernah selama ini ada wanita yang mempunyai vagina seenak dan segurih milik Melda ini.

Ketika kumasukan penisku lebih dalam lagi, kulihat Melda agak tersentak sedikit, mungkin dalam mimpinya dia merasakan kaget dan nikmat juga yang luar biasa dan nikmat yang amat sangat ketika senjataku betul-betul masuk, lagi-lagi dia mengerang, erangan nikmat, erangan sorga yang aku yakin sekali bahwa melda pasti merasakannya walaupun dirasa dalam tidurnya.

Akupun demikian, ketika penisku sudah masuk semua ke dalam vaginanya, kutekan lagi sampai terbenam habis, lalu kuangkat lagi dan kubenamkan lagi sambil kugoyangkan perlahan ke kanan kiri dan ke atas dan bawah, gemetar badanku merasakan nikmat yang sesungguhnya yang diberikan oleh vagina Melda ini, aneh sangat luar biasa, vaginanya sangat menggigit lembut, menghisap pelan serta lembut dan meremas senjataku dengan lembut dan kasih sayang. Benar-benar vagina yang luar biasa. Oh Melda, tak akan kutinggalkan kamu.

Lalu dengan lebih semangat lagi aku mendayung dengan kecepatan yang taktis sambil membuat goyangan dan gerakan yang memang sudah kuciptakan sebagai resep untuk memuaskan melda ini. Akhirnya senjataku kubenamkan habis ke dasar vaginanya yang lembut, habis kutekan penisku dalam-dalam. Aakh, sumur Melda memang bukan main, walaupun lubang vaginanya itu kecil tetapi aneh dapat menampung senjata meriam milikku yang kurasa cukup besar dan panjang, belum lagi dengan urat-urat yang tumbuh di sekitar batang penisku ini, vagina yang luar biasa.
Obat Pembesar Penis
Lama-kelamaan, ketika penisku benar-benar kuhunjamkan habis dalam-dalam pada vaginanya, aku mulai merasakan seperti rasa nikmat yang luar biasa, yang akan muncrat dari lubang perkencinganku. "Ohh.., ohh", kupercepat gerakanku naik turun, dan akhirnya muncratlah air maniku di dalam vaginanya yang sempit itu. Aku langsung lemas, dan segera kucabut penisku itu, takut Melda terbangun.

Dan setelah selesai, aku segera merapikan lagi. Celana dalamnya kupakaikan lagi, begitu juga dengan dasternya juga aku kenakan lagi padanya. Sebelum kutinggalkan, aku kecup dulu keningnya sebagai tanda sayang dariku, sayang yang betul-betul timbul dari diriku, dan akhirnya pelan-pelan kamarnya kutinggalkan dan pintunya kututup lagi. Aku masuk lagi ke kamarku, berbaring di tempat tidurku, sambil menerawang, aku menghayati permainan tadi. Oh, sungguh suatu kenikmatan yang tiada taranya. Dan Akupun tertidur dengan pulas.
Obat Pembesar Penis
Keesokan harinya seperti biasa aku bangun pagi, mandi dan siap berangkat ke kantor, namun ketika hendak menutup pintu kamar, tiba-tiba Melda keluar dan tersenyum padaku.

"Mau berangkat Pak?", tanyanya, aku dengan gugup akhirnya mengiyakan ucapannya, lalu kujawab dengan pertanyaan lagi.
"Kok Melda nggak sekolah?".
"Nanti Pak, Melda giliran masuk siang", akupun tersenyum dan Meldapun lalu bergegas ke depan rumah, rupanya mau mencari tukang bubur ayam, perutnya lapar barangkali. Taxi kucegat dan aku langsung berangkat ke kantor.

TAMAT

Solusi Tepat Cara Memperbesar Penis Anda dengan MAKSIMAL !!!

Pembesar Penis Alami hanya dengan cara memperbesar penis asli dari vimax herbal produk kami vimax original bergaransi.
Silahkan tonton video berikut untuk Cara 
Cara Memperbesar Penis Alami